Pendampingan Organisasi Kader Kesehatan Desa Dalam Manajemen Program Posyandu

Authors

  • Ryan Agus Faisal Institut Teknologi dan Kesehatan Ika Bina.
  • Rani Darma Sakti Tanjung Institut Teknologi dan Kesehatan Ika Bina

DOI:

https://doi.org/10.62027/sevaka.v2i4.559

Keywords:

mentoring, village health cadres, program management, Posyandu, community empowerment

Abstract

The Village health cadres play a vital role in the success of the Posyandu (Integrated Health Service Post) program as the frontline of community-based health services. However, challenges such as limited managerial capacity, insufficient resource support, and lack of continuous mentoring often hinder the effectiveness of the program’s implementation. This article aims to describe the process and outcomes of mentoring village health cadre organizations in improving their program management skills at the Posyandu. The research employs a qualitative approach using content analysis from activity reports, interviews, and field documentation. The results show that structured, participatory, and continuous mentoring significantly enhances cadres’ skills in planning, implementing, and evaluating Posyandu activities. Moreover, mentoring improves cadres’ motivation and sense of responsibility toward program sustainability. Support from village governments, local health centers (puskesmas), and communities plays a crucial role in maintaining the effectiveness of mentoring. Therefore, a collaborative mentoring model is an effective strategy to strengthen the capacity of village health cadres in managing Posyandu programs at the village level.

References

Arifianto, A. (2022). Pemberdayaan kader Posyandu dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 17(2), 145–156. https://doi.org/10.26714/jkmi.v17i2.2022.

Astuti, R. D., & Wulandari, S. (2021). Analisis peran kader dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu di wilayah kerja puskesmas. Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(1), 33–42.

Dinas Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman umum pelaksanaan Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Fitria, H., & Ningsih, R. (2020). Efektivitas pelatihan kader dalam peningkatan mutu pelayanan Posyandu di daerah pedesaan. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(3), 211–220.

Handayani, T., & Puspitasari, E. (2021). Manajemen kegiatan Posyandu dalam mendukung peningkatan kesehatan ibu dan anak. Jurnal Administrasi Kesehatan, 8(2), 118–129.

Hidayati, L., & Pratiwi, D. (2022). Dampak pendampingan kader terhadap peningkatan pelayanan kesehatan di Posyandu. Jurnal Kesehatan Prima, 16(1), 1–10.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil kesehatan Indonesia tahun 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Lestari, N. M., & Supriyadi, E. (2020). Peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan manajemen Posyandu di wilayah perdesaan. Jurnal Kesehatan Komunitas, 9(4), 320–329.

Maulana, H. D. (2019). Promosi kesehatan. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2018). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurhalimah, S., & Rahmawati, F. (2023). Pendampingan kader Posyandu sebagai strategi pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 7(2), 55–65.

Pertiwi, D. N., & Suryani, A. (2022). Implementasi pendampingan kader dalam peningkatan kualitas data gizi balita di Posyandu. Jurnal Kesehatan Desa, 3(1), 44–54.

Rosdiana, Y., & Hartati, E. (2020). Peningkatan kompetensi kader melalui pendampingan berkelanjutan di Posyandu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 15(2), 101–110.

Sari, M., & Wibowo, H. (2021). Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja kader Posyandu dalam pelayanan masyarakat. Jurnal Penelitian Kesehatan, 10(3), 223–232.

Sumarni, N., & Ardiansyah, I. (2023). Pendekatan partisipatif dalam penguatan kapasitas organisasi kader kesehatan desa. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 6(1), 70–82.

Downloads

Published

2025-10-21

How to Cite

Ryan Agus Faisal, & Rani Darma Sakti Tanjung. (2025). Pendampingan Organisasi Kader Kesehatan Desa Dalam Manajemen Program Posyandu. Sevaka : Hasil Kegiatan Layanan Masyarakat, 2(4), 142–153. https://doi.org/10.62027/sevaka.v2i4.559